Judi menjadi sebuah hiburan yang bagian sebagian orang sangat menyenangkan. Namun bagi sebagian orang lagi judi menyebabkan berbagai persoalan pelik kehidupan.
Ketika sahabat Bonanza88 bermain judi, cuma terdapat dua kemungkinan yang akan terjadi yakni Anda menerima kemenangan atau justru kekalahan di meja judi.
Kemungkinan yang terjadi tersebut terkadang tidak mempengaruhi keputusan seseorang untuk kembali bermain judi. Bahkan, meski mengalami kekalahan beruntung dalam jumlah yang sangat besar.
Pertanyaannya, apakah kekuatan judi bisa sebegitu hebat ? Padahal kita bisa dengan mudah mengatakan kepada mereka untuk segera berhenti bermain judi jika sudah kalah.
Rupanya benang merah dalam bermain judi yakni efek kecanduan yang begitu sulit ditinggalkan para penjudi. Bahkan jika sudah di tahap cukup parah, efek kecanduan tersebut dapat menyebabkan hilangnya kesadaran mental.
Memang, Anda sering mendengar orang-orang beruntung yang bermain judi bisa meraup uang ratusan juta hingga miliaran rupiah hanya dalam bermain judi satu malam.
Atau contoh yang tak jauh-jauh seseorang yang memenangkan undian permainan lotere di negara lain yang sudah melegalkan praktik perjudian.
Anda pasti tergiur akan hadiah besar yang mereka dapatkan dari permainan judi yang modalnya tak seberapa. Bayangkan saja untuk mendapatkan uang miliaran rupiah Anda harus bekerja berapa puluh tahun ?
Namun di satu sisi, akan lebih banyak lagi dampak negatif bermain judi. Misalnya saja kisah orang-orang yang mengalami bangkrut dan jatuh miskin karena berjudi.
Tak tanggung-tanggung mereka yang bangkrut karena bermain judi harus menelan kekalahan hingga triliunan rupiah. Amat sangat mencengangkan bukan ?
Seperti berbagai kisah dibawah ini yang Bonanza88 sudah merangkumnya untuk Anda saksikan. Ambil pelajaran positif dari kisah mantan penjudi yang jatuh miskin karena berjudi.
- William Yan
Kisah kebangkrutan pertama akibat kekalahan di meja judi dialami oleh pengusaha asal Tiongkok bernama William Yan. Bagaimana tidak, hanya dalam waktu tak kurang 24 jam saja dirinya “membakar” uang secara cuma-cuma sebesar Rp 4 triliun.
Hebatnya lagi, salah satu saksi mengatakan jika dirinya tidak ada beban sama sekali ketika menelan kekalahan sebesar NZD 5 juta atau setara Rp 44,6 miliar saat bermain kartu poker dalam waktu 82 menit, seperti yang diungkap dalam sebuah dokumen pengadilan yang diserahkan kepada pihak kepolisian bocor ke ranah publik.
Seperti diketahui, William Yan sendiri harus berurusan dengan hukum di negara Selandia Baru lantaran diduga terlibat kasus pencucian uang. Uang tersebut dirinya pergunakan untuk bermain judi di Kasino SkyCity, berlokasi di Auckland, Selandia Baru.
Sudah sejak lama Yan memang kerap memuaskan hasrat berjudi di kasino tersebut. bahkan, dirinya memiliki akses bergabung ke VIP Lounge SkyCity.
Awalnya pihak kasino merasa curiga ada berbagai transaksi keuangan yang mencurigakan masuk ke rekening SkyCity yang jumlahnya cukup fantastis.
Misalnya saja, untuk transaksi senilai NZD 2,3 juta atau jika dirupiahkan senilai Rp 20,5 miliar ke rekening milik istrinya, Vienna You dari pihak dealer valuta asing. Jika ditelusuri, istrinya kemudian melakukan deposito uang tersebut 3 menit kemudian ke rekening milik SkyCity.
Selain itu, Yan juga melakukan withdraw atau penarikan NZD 500 ribu atau senilai Rp 4,5 miliar dalam bentuk uang cash dan sisanya dalam bentuk chip judi.
Lantas, oleh Yan uang dan chip judi tersebut diberikan kepada pihak agen perumahan yang sudah ada di dalam casino City Sky. Diketahui, uang tersebut diberikan sebuah apartemen mewah di Komplek Metropolis, lantai 35, nomor 3505.
Melalui pengacaranya, dirinya membantah tudingan telah melakukan praktik pencucian uang dan mengatakan uang yang habis di meja judi senilai Rp 4 triliun diperoleh dari usaha bisnisnya.
Berdasarkan informasi yang polisi dapatkan, sebelum pindah ke Selandia Baru William Yan merupakan mantan CEO di sebuah perusahaan farmasi di China. Di duga, ia telah menggelapkan dana perusahaan sebesar USD 129 juta.
Saat ini, pihak kepolisian telah menyita semua aset Yan dan kasusnya masih tengah berlangsung. Dari kasus yang dialami Yan kita belajar bahwa seseorang bisa melakukan berbagai cara untuk bisa bermain judi.
- Terrance Watanabe
Dulunya Terrance Watanabe terkenal sebagai salah satu penerus perusahaan milik mendiang sang ayah. Di mana, dirinya mewarisi perusahaan Oriental Trading Company yang menjual berbagai perlengkapan pesta.
Dari perusahaan tersebut, dirinya bahkan mengantongi keuntungan senilai Bisnis tersebut sangatlah sukses dan dikatakan bahwa ada sekitar USD 300 juta per tahun.
Pada tahun 2000, Watanabe kemudian memutuskan untuk menjual seluruh aset perusahaan dan memilih pensiun untuk menikmati hari tua.
Namun, setelah pensiun, ia malah kecanduan bermain judi dan kerap menghabiskan waktu di berbagai kasino. Tak tanggung-tanggung, Watanabe sampai kehilangan uang senilai USD 127 juta di kasino Harrah Entertainment, Las Vegas.
Seorang karyawan kasino menyebut, Watanabe kerap berjudi seharian dengan kekalahan mencapai USD 5 juta. Bahkan, terhitung sejak tahun 2007 – 2010, dirinya menelan kekalahan di meja judi sebesar USD 204 juta atau setara 2,764 triliun.
Kekalahan yang kerap dialami, membuat dirinya harus berhutang kepada pihak kasino senilai USD 14,7 juta. Ia pun harus berurusan dengan masalah hukum karena tak mampu membayar hutangnya.